Jumat, 05 September 2014
Menampilkan Tanggal dan Waktu Secara Otomatis menggunakan php dan format sesuai tanggal indonesia
<? php
date_default_timezone_set("Asia/Jakarta");
echo date("d-m-Y H:i:s");?>
semoga bermanfaat :D
Minggu, 24 Agustus 2014
cara mengatasi notice Undefine index di php
Bagi yang beralih dari PHP 4.x ke PHP 5.x pasti ada kendala saat
menggunakan PHP 5 contohnya mungkin kalian pernah menjumpai peringatan
seperti diberikut :
Notice: Use of Undefined index :
ini hanyalah pesan peringatan (notice)bukan kesalahan (error) ;
maka untuk mengatasinya cukup dengan menambahkan 1 baris kode:
Notice: Use of Undefined index :
ini hanyalah pesan peringatan (notice)bukan kesalahan (error) ;
maka untuk mengatasinya cukup dengan menambahkan 1 baris kode:
<?php error_reporting(E_ALL ^ E_NOTICE); ?>
di baris paling awal sebelum mengetikkan kode yang lain
semoga bermanfaat :D
Rabu, 11 Juni 2014
Pengertian,Variabel dan Cara Penulisan Variabel PHP
PHP
adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa
pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan
pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus
Lerdorf pertama kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home Page Tools".
Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama
bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext Prepocessor" dengan singkatannya
"PHP". PHP versi terbaru adalah versi ke-5. Berdasarkan survey
Netcraft pada bulan Desember 1999, lebih dari sejuta site menggunakan PHP, di
antaranya adalah NASA, Mitsubishi, dan RedHat(wikipedia).
Pengertian Variabel dalam PHP
Dalam
ilmu komputer, variabel adalah
suatu lokasi penyimpanan (di dalam memori komputer) yang berisikan nilai atau
informasi yang nilainya tidak diketahui (wikipedia).
Nilai
dari variabel ini dapat di isi dengan informasi yang diinginkan, dan
dapat dirubah nilainya pada saat kode program sedang berjalan. Sebuah variabel
memiliki nama yang akan digunakan untuk mengakses nilai dari variabel
itu. Jika anda memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa pemograman, tentunya
tidak asing dengan istilah variabel.
Sama
seperti variabel dalam bahasa pemograman lainnya, variabel dalam PHP
digunakan untuk menampung nilai inputan dari user, atau nilai yang kita
definisikan sendiri. Namun PHP memiliki beberapa aturan tentang cara penggunaan
dan penulisan variabel.
Cara Penulisan Variabel dalam PHP
1. Penulisan variabel harus diawali dengan tanda $
Variabel di dalam PHP harus diawali dengan tanda dollar ($). Setelah tanda $,
sebuah variabel dalam PHP harus diikuti dengan huruf atau underscore
(_) untuk karakter pertama, dan dapat diikuti dengan huruf, angka atau underscore
(_) sebagai karakter kedua dan seterusnya. Minimal panjang variabel adalah 1 karakter
setelah tanda $.
Berikut
adalah contoh penulisan variabel yang benar dan salah dalam PHP:
1.
$nama//Benar karena diawali huruf
2.
$_nis//Benar diawali underscore(_)
3. $1nilai//Salah
karena diawali angka
2. Variabel dalam PHP bersifat case sensitif
PHP
membedakan variabel yang ditulis dengan huruf besar dan kecil (bersifat case
sensitif) , sehingga $belajar tidak sama dengan $Belajar dan $BELAJAR,
ketiganya akan dianggap sebagai variabel yang berbeda.Untuk menghindari
kesalahan program yang dikarenakan salah merujuk variabel, disarankan
menggunakan huruf kecil untuk seluruh nama variabel.
3. Cara Memberikan Nilai kepada Variabel
Sama
seperti sebagian besar bahasa pemograman lainnya, untuk memberikan nilai kepada
sebuah variabel, PHP menggunakan tanda sama dengan (=).
Berikut contoh cara
memberikan nilai kepada sebuah variabel:
$nis=’001’;
$nama=’Mega’;
Nilai=90;
4. Variabel dalam PHP tidak memerlukan deklarasi terlebih dahulu
Jika
anda pernah mempelajari bahasa pemograman desktop seperti Pascal, C, C++,
dan Visual Basic, di dalam bahasa pemograman tersebut, sebuah variabel
harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Namun
di dalam PHP, variabel tidak perlu deklarasikan terlebih dahulu. Anda
bebas membuat variabel baru di tengah-tengah kode program, dan langsung
menggunakannya tanpa di deklarasikan terlebih dahulu.
5. Variabel dalam PHP tidak bertipe
Dalam
bahasa pemograman, PHP termasuk sebagai Loosely Type Language, yaitu
jenis bahasa pemograman yang variabelnya tidak terikat pada sebuah tipe
tertentu.
Hal
ini berbeda jika dibandingkan dengan bahasa pemograman desktop seperti Pascal
atau C, dimana jika anda membuat sebuah variabel bertipe integer,
maka variabel itu hanya bisa menampung nilai angka, dan anda tidak akan bisa
mengisinya dengan huruf.
6. Variabel Sistem PHP (Predefined Variables)
Predefined Variables atau terjemahan bebasnya Variabel
Sistem PHP, adalah beberapa variabel yang telah didefenisikan secara sistem
oleh PHP, dan kita sebaiknya tidak membuat variabel dengan nama yang sama.
Beberapa
contoh Predefined Variables dalam PHP adalah:
$GLOBALS , $_SERVER ,
$_GET , $_POST , $_FILES , $_COOKIE , $_SESSION , $_REQUEST , $_ENV,
$php_errormsg, $HTTP_RAW_POST_DATA, $http_response_header, $argc, $argv,
Variabel dapat dikatakan
sebagai inti dari sebuah bahasa pemograman. Karena melalui variabel inilah kita
memanipulasi data inputan agar menjadi nilai yang diinginkan. Selain variabel,
PHP juga menyediakan sebuah solusi lain untuk menampung nilai data dengan konstanta
(constant).
Pengertian Algoritma
sore ini ditemani petir yang sangat menakutkan saya sempatkan buat tulisan tentang pengertian algoritma, mungkin sudah banyak yang tau apa itu algoritma tapi bagi yang belum tau boleh jadiin ini sebagai bahan pembelajaran :)
Pengertian algoritma adalah logika, metode, dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Algoritma dapat juga diartikan sebagai urutan langkah secara sistematis dan logis. Dalam perkembangannya, algoritma banyak dipakai di bidang komputer.
Secara spesifik, pengertian algoritma adalah suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara matematis, yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer. Jadi berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan algoritma merupakan langkah penyelesaian suatu masalah yang manghasilkan solusi dalam bentuk program komputer. Namun penting diketahui bahwa algoritma tidaklah tergantung oleh suatu bahasa pemrograman tertentu, artinya suatu algoritma harus dapat diwujudkan oleh bahasa pemrograman komputer apa apun.
Algoritma dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk tulisan/bahasa dan dalam bentuk gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan haruslah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti manusia dalam menyajikan langkah-langkah algoritma. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan juga dapat dilakukan menggunakan pseudocode. Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti "mirip atau menyerupai" dan code yang berarti "kode program". Contoh bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyatakan pseudocode adalah BASIC, Pascal, C, dan lain-lain. Sedangkan, penyajian algoritma dalam bentuk gambar sering disebut flow chart.
sumber www.pengertianahli.com
Sebagai perbandingan saya juga mengambil sebagian dari sumber berikutwww.varia.web.id
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Masalah dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah ada syarat kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Konsep algoritma sering kali disetarakan dengan sebuah resep. Sebuah resep biasanya memiliki daftar bahan atau bumbu yang akan digunakan, urutan pengerjaan, dan bagaimana hasil dari urutan pengerjaan tersebut. Apabila bahan yang digunakan tidak tertera (tidak tersedia), maka resep tersebut tidak akan dapat dikerjakan. Demikian juga jika urutan pengerjaannya tidak beraturan, maka hasil yang diharapkan tidak akan dapat diperoleh.
Algoritma yang berbeda, dapat diterapkan pada suatu masalah dengan syarat yang sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Umumnya, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki tingkat kerumitan yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan suatu masalah membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi.
Perhatikan algoritma sederhana berikut.
Contoh 5.10. Algoritma menghitung luas segitiga.
Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu: tidak ada pembatasan pada nilai data untuk alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah bilangan 0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi memenuhi syarat, misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input nilai alas dan tinggi kurang dari 0, maka program tidak akan dijalankan. Sehingga algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh berikut.
Contoh 5.11. Hasil perbaikan algoritma perhitungan luas segitiga.
Pengertian algoritma adalah logika, metode, dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Algoritma dapat juga diartikan sebagai urutan langkah secara sistematis dan logis. Dalam perkembangannya, algoritma banyak dipakai di bidang komputer.
Secara spesifik, pengertian algoritma adalah suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan dituliskan secara matematis, yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan bantuan komputer. Jadi berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan algoritma merupakan langkah penyelesaian suatu masalah yang manghasilkan solusi dalam bentuk program komputer. Namun penting diketahui bahwa algoritma tidaklah tergantung oleh suatu bahasa pemrograman tertentu, artinya suatu algoritma harus dapat diwujudkan oleh bahasa pemrograman komputer apa apun.
Algoritma dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk tulisan/bahasa dan dalam bentuk gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan haruslah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti manusia dalam menyajikan langkah-langkah algoritma. Penyajian algoritma dalam bentuk tulisan juga dapat dilakukan menggunakan pseudocode. Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti "mirip atau menyerupai" dan code yang berarti "kode program". Contoh bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyatakan pseudocode adalah BASIC, Pascal, C, dan lain-lain. Sedangkan, penyajian algoritma dalam bentuk gambar sering disebut flow chart.
sumber www.pengertianahli.com
Sebagai perbandingan saya juga mengambil sebagian dari sumber berikutwww.varia.web.id
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Masalah dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah ada syarat kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Konsep algoritma sering kali disetarakan dengan sebuah resep. Sebuah resep biasanya memiliki daftar bahan atau bumbu yang akan digunakan, urutan pengerjaan, dan bagaimana hasil dari urutan pengerjaan tersebut. Apabila bahan yang digunakan tidak tertera (tidak tersedia), maka resep tersebut tidak akan dapat dikerjakan. Demikian juga jika urutan pengerjaannya tidak beraturan, maka hasil yang diharapkan tidak akan dapat diperoleh.
Algoritma yang berbeda, dapat diterapkan pada suatu masalah dengan syarat yang sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Umumnya, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki tingkat kerumitan yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan suatu masalah membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi.
Perhatikan algoritma sederhana berikut.
Contoh 5.10. Algoritma menghitung luas segitiga.
- Start
- Baca data alas dan tinggi.
- Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
- Tampilkan Luas
- Stop
Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu: tidak ada pembatasan pada nilai data untuk alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah bilangan 0 atau bilangan negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi memenuhi syarat, misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input nilai alas dan tinggi kurang dari 0, maka program tidak akan dijalankan. Sehingga algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh berikut.
Contoh 5.11. Hasil perbaikan algoritma perhitungan luas segitiga.
- Start
- Baca data alas dan tinggi.
- Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih besar dari nol maka lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop
- Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
- Tampilkan Luas
- Stop
Selasa, 27 Mei 2014
HTML FORMAT TEKS
ELEMENT BR (Line Break)
Element BR berfungsi untuk ganti baris. Dan element BR ini tidak mempunyai tag penutup.
Sintaks:
<br>
ELEMENT P (Paragraph)
Element P berfungsi untuk ganti paragraf yang diikuti dengan baris kosong di awal dan akhir paragraf. Tag penutup </p> sifatnya optional jika suatu paragraf diikuti oleh paragraf berikutnya. Jika tag </p> diabaikan, maka paragraf itu tidak akan diikuti dengan baris kosong di akhir paragraf.
Element P mempunyai attribute yaitu align yang bernilai "left", "center", "right" yang menspesifikasikan posisi tepi horizontal dari paragraf (default: "left").
Sintaks:
<p align="left"|"center"|"right">
..........................
</p>
ELEMENT H1,H2,H3,H4,H5,H6 (Header)
Element H1,H2,H3,H4,H5,H6 berfungsi untuk membuat header dengan format 6 jenis ukuran huruf dan tercetak tebal. Nilai ukuran huruf terbesar adalah H1 dan terkecil adalah H6. Element ini mempunyai attribute yaitu align yang bernilai "left", "center", "right" yang menspesifikasikan posisi horizontal dari header (default: "left").
Sintaks:
<hx align="left"|"center"|"right">
..........................
</hx>
x : 1 ... 6
ELEMENT B (Bold)
Element B berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak tebal (bold).
Sintaks:
<b>
isi teks
</b>
ELEMENT I (Italic)
Element I berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak miring (italic).
Sintaks:
<i>
teks
</i>
ELEMENT U (Underline)
Element U berfungsi untuk membuat tampilan teks tercetak garis bawah (underline).
Sintaks:
<u>
teks
</u>
ELEMENT CENTER
Element CENTER berfungsi untuk menampilkan teks dengan posisi horizontal ditengah.
Sintaks:
<center>
isi teks
</center>
ELEMENT BASEFONT
Element BASEFONT berfungsi untuk merubah dasar ukuran huruf tampilan dari web browser. Attribute dari element ini adalah size yang merupakan ukuran huruf dengan nilai "1" sampai dengan "7" pixel, atau berupa ukuran relatif ( + atau - ), default nya adalah "3" pixel. Element ini tidak mempunyai tag penutup.
Sintaks:
<basefont size="pixel">
ELEMENT FONT
Element FONT berfungsi untuk merubah jenis, ukuran dan warna dari tampilan huruf. Element ini mempunyai attribute color untuk merubah warna huruf, face untuk merubah jenis huruf (jika lebih dari satu jenis huruf, harus dibatasi dengan koma), dan size untuk merubah ukuran huruf (pixel).
Sintaks:
<font color="warna" face="font" size="pixel">
teks
</font>
ELEMENT HR (Horizontal Rule)
Element HR berfungsi untuk membuat suatu garis horizontal. Element ini tidak mempunyai tag penutup dan mempunyai attribute align untuk menempatkan posisi secara horizontal ("left", "center", "right"), size untuk ukuran ketebalan garis ("pixel"), width untuk ukuran panjang garis ("persen"), dan noshade (garis solid).
Sintaks:
<hr align="left"|"center"|"right" size="pixel" width="persen" noshade>
Langganan:
Postingan (Atom)